Kamis, 11 Februari 2010

larangan hari valentine


Kerajaan Saudi melarang dirayakannya hari-hari libur Barat seperti Hari Valentine, yang dinamakan setelah seorang Santo Kristen dikatakan menjadi martir oleh kaum Roma pada abad ke-3.

Kebanyakan toko di lingkungan mewah telah menyingkirkan semua benda berwarna merah dari rak-raknya. Sebuah pernyataan oleh polisi agama, yang secara informal dikenal dengan Muttawa, dipublikasikan di beberapa surat kabar Saudi, memperingatkan para pemilik toko agar tidak melakukan pelanggaran.

“Mereka yang tidak mematuhi akan dihukum,” bunyi pernyataan itu, tanpa menyebutkan hukuman apa yang akan dijatuhkan pada orang yang melanggar.

Larangan Hari Valentine sejalan dengan aliran Wahhabi yang telah dianut oleh kerajaan selama lebih dari dari satu abad. Tempat lahirnya Islam itu juga melarang beberapa hari libur Muslim, kecuali dua yang paling penting, karena dianggap sebagai inovasi relijius yang tidak didukung oleh Islam. Bahkan ulang tahun dan Hari Ibu pun tidak disukai.

Setiap tahun, polisi agama bergerak sebelum tanggal 14 Februari dan merazia toko-toko hadiah dan bunga, membuang semua benda berwarna merah, termasuk bunga. Sikap terhadap Hari Valentine beragam di seluruh dunia Arab, dengan penganut Islam taat menentang hari libur itu sebagai perayaan cinta romantis ala Barat yang mencemari generasi muda Muslim.

Ibukota Mesir, Kairo, adalah kebalikan dari larangan Saudi, dengan toko-toko dan restoran yang merayakan dengan dekorasi hati dan pita berwarna merah. Dubai, kota Muslim konservatif dengan penampilan Barat, setiap tahun tenggelam dalam kehebohan Valentine. Hotel-hotel mewah diselimuti warna merah, menawarkan makan malam romantis istimewa. Pusat-pusat perbelanjaan dan kafe didekorasi dengan bentuk hati besar dan toko-toko bunga menawarkan harga promosi untuk bunga mawar dan buket mewah.

Tampaknya, terdorong oleh larangan Saudi, sebuah kelompok di Filipina menyarankan warganya yang bekerja di luar negeri – satu juta orang bekerja di Arab Saudi dan satu juta lainnya di Timur Tengah – berhati-hati untuk merayakan Hari Valentine hanya secara privat dan menahan diri dari menyapa orang dengan ucapan “Selamat Hari Valentine” di seluruh kawasan tersebut.

Minggu, 17 Januari 2010

Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu

Ilmu merupakan sebuah bekal yang paling utama. Alloh sangat mencintai orang-orang yang berilmu dan mencari ilmu. Saking pentingnya mencari ilmu, orang yang meninggal dalam majlis ilmu sama dengan orang yang mati syahid. Alloh akan meninggikan derajat atau kedudukan hambanya yang mencari dan memiliki ilmu, sebagaimana dalam firmannya: ” YARFA’ILLAAHULLADZIINA AAMANUU MINKUM, WALLADZIINA UTUL ILMA DAROJAAT”, Alloh akan meninggikan kedudukan atau derajat diantara kamu yang beriman dan mencari ilmu. Tetapi, ilmu yang bagaimana yang dimaksud? yaitu ilmu yang memberikan manfaat baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang banyak atau masyarakat. Dalam sebuah hadits Rosululloh SAW bersabda: “MAN AROODA DUNYA FA’ALAIHI BIL ILMI, WAMAN AROODALAKHIROH FA’ALAIHI BIL ILMI, WAMAN ARODAHUMAA FA’ALAIHI BIL ILMI” Barang siapa yang menginginkan/mengharapkan keutamaan dunia, keutamaan tersebut dapat diperoleh dengan ilmu, Barang siapa yang menginginkan keutamaan di akhirat, keutamaan tersebut dapat diraih dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan kedua-duanya maka, maka hal tersebut dapat diraih dengan ilmu.

hadist menuntut ilmu :

Sesungguhnya Islam adalah agama yang menghargai ilmu pengetahuan. Bahkan Allah sendiri lewat Al Qur’an meninggikan orang-orang yang berilmu dibanding orang-orang awam beberapa derajad.

“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajad.” (Al Mujadilah: 11)

Pada surat Ali ‘Imran: 18 Allah SWT bahkan memulai dengan dirinya, lalu dengan malaikatnya, dan kemudian dengan orang-orang yang berilmu. Jelas kalau Allah menghargai orang-orang yang berilmu.

“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu)” (Ali Imran:18)

Allah juga menyatakan bahwa hanya dengan ilmu orang bisa memahami perumpamaan yang diberikan Allah untuk manusia.

“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia, dan tiada memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu” (Al ‘Ankabut:43)

Ingatlah wahai manusia, tidak akan pernah kalian semua mendapatkan ilmu kecuali dengan 6 persyaratan:

1. Harus memiliki akal yang sehat

Orang tidak akan memperoleh ilmu apapun, jika fikirannya selalu dipenuhi dengan kekotoran. Atau tidak akan memperoleh ilmu seseorang jika ada gangguan kesehatan akalnya. Manfaatkan anugerah dan potensi yang Alloh berikan kepada kita, yaitu akal yang sehat.

2. Memiliki keinginan yang kuat

Tanpa keinginan yang kuat, sekecil apapun cita-cita kita, sekecil apapun tujuan kita, tidak akan pernah tercapai. Lawannlah segala bentuk kemalasan yang ada pada diri kita. Perjalanan waktu tidak akan surut kebelakang, cegahlah penyesalan dengan keinginan yang kuat untuk menuntut ilmu.

3. Kesabaran

Dengan kesabaran dan keuletan, sesulit apapun keinginan dan tujuan yang ingin kita capai, semuanya akan terasa mudah. Karena dengan bekal kesabaran dan keuletan akan tumbuh keikhlasan, dengan tumbuhnya keikhlasan segala urusan akan terasa ringan, sesulit apapun ilmu yang kita pelajari akan terasa mudah untuk dipahami.

4. Bekal yang cukup

Bekal bukan berarti hanya materi, tetapi yang paling utama adalah potensi atau anugerah yang Alloh berikan kepada kita yaitu kesehatan. Gunakannlah waktu sebaik-baiknya, mumpung dalam keadaan sehat sebelum datang sakit. Dengan bekal kesehatan, bekal materi akan mudah diperoleh.

5. Petunjuk Ahli ilmu

Guru adalah tempat yang tepat untuk bertanya secara interaktif. Guru adalah tempat yang tepat untuk menggali seluruh keilmuan yang dimilikinya. Guru disini adalah orang ahli ilmu, atau expert dalam bidang keilmuan. Mencari ilmu tidak cukup hanya berguru kepada buku, mencari ilmu tidaklah cukup hanya mengandalkan pengalaman. Untuk menghindari dari salahnya kita memahami ilmu, harus ada tempat bertanya. Sebaik-baiknya tempat bertanya adalah ahli ilmu.

6. Meluangkan waktu

“Gunakan masa luangmu sebelum datang masa sempitmu”, itu adalah potongan hadits Rosululloh SAW yang mengisyaratkan pentingnya memanfaatkan waktu luang. Malas adalah musuh besar bagi pencari ilmu. Dengan kemalasan, waktu akan terasa sempit. Dengan memanfaatkan waktu luang, mumpung masih diberi umur, mumpung masih muda, mumpung sehat dan aji mumpung lainnya niscaya keinginan dalam memperoleh ilmu akan tercapai.

Jangan pernah bermimpi akan dapat ilmu dengan sendirinya, tanpa ada keinginan yang kuat yang tertanam dalam diri kita masing-masing.

Selasa, 12 Januari 2010

Agenda kegiatan selama liburan

kegiatan sehari-hari selama liburan sekolah :
07.00 :bangun tidur dan membersihkan tempat tidur
08.00 :mandi , selesai mandi sarapan pagi
08.30 :bersih-bersih rumah dan bantu ibu memasak
10.00 : menonton tv
12.00: makan siang, dan sesudahnya sholat dzuhur.
13.00 : tidur siang
15.30: bangun tidur dan sholat asar
16.00 : menonton tv
17.00 :mandi
18.30 : sholat mangrib.
19.00 : makan malam
19.30: sholat isya
20.00: menonton tv
21.30: tidurrrr.

Minggu, 29 November 2009

biodata :

Nama ; Bella Fitriana
Kelas : 9.6
Alamat : jln kol h burlian lr kota baru
Fb : Fi3ana_smpn19@yahoo.co.id
E-mail :fi3ana_smpn19@yahoo.co.id

Minggu, 22 November 2009

...........selamat hari guru............


semoga apa yang di beri mu selama ini berguna bagi kami semua......
Dan nasihatmu akan selalu ku ingat setiap waktu






Terima kasih guru

Kau seperti lilin yang menerangi
memberi sinar membakar diri
agar insan jadi insani
tanpamu kosong tiada arti
tak mungkin kami berada di sini.

Terungkap citra seorang wira
dari huruf menjadi kata
dari bebal menjadi bijaksana
dari putih menjadi warna


Di saat membutuhkanmu, dikaulah pembantu
memberi ilmu tanpa jemu
tak kira masa, tenaga dan waktu
jasamu itu ku kenang selalu

nasihatmu kuingat menghilangkan gundah
agar diri dan semangat menjadi gagah
daku pasti tak mungkin mengalah
ilmu dan pengalaman diberi sudah
setelah berusaha dan berdoa, terserahlah.



Duhai guru-guru yang dikasihi
Terimalah kasih dan sayang kami
Lantaran berbudi tidak berperi
Untuk satu perjuangan hakiki
Kami kini mampu berdikari.

Terima kasih guruku.

Kamis, 19 November 2009